Jumat, 20 Maret 2015

penyimpangan sosial

Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal
dengan nama penyimpangan sosial adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan nilai -nilai
kesusilaan atau kepatutan , baik dalam sudut
pandang kemanusiaan ( agama ) secara
individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah
laku , perbuatan, atau tanggapan seseorang
terhadap lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat. [1]
Dalam kehidupan masyarakat , semua tindakan
manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan
sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.
Namun di tengah kehidupan masyarakat
kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-
tindakan yang tidak sesuai dengan aturan
(norma) yang berlaku pada masyarakat,
misalnya seorang siswa menyontek pada saat
ulangan, berbohong, mencuri, dan
mengganggu siswa lain.
Penyimpangan terhadap norma -norma atau
nilai -nilai masyarakat disebut deviasi
( deviation ), sedangkan pelaku atau individu
yang melakukan penyimpangan disebut devian
( deviant ). Kebalikan dari perilaku menyimpang
adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas.
Konformitas adalah bentuk interaksi sosial
yang di dalamnya seseorang berperilaku
sesuai dengan harapan kelompok .
Definisi menurut ahli
Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku
yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak-kehendak masyarakat atau
kelompok tertentu dalam masyarakat.
Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang
menyimpang dari norma dan nilai sosial
keluarga dan masyarakat yang menjadi
penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas
kelompok.
Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang
merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan
sosial.
James Vander Zenden
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang
oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai
hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah
setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma
kelompok atau masyarakat
Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan
yang menyimpang dari norma yang berlaku
dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha
dari mereka yang berwenang dalam sistem
itu untuk memperbaiki perilaku yang
menyimpang itu.
Penyebab
Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment
and Reformation sebab-sebab penyimpangan/
kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal
dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir).
2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal
dari luar ( lingkungan ). Misalnya keadaan
rumah tangga, seperti hubungan antara orang
tua dan anak yang tidak serasi .
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan
beberapa penyebab terjadinya penyimpangan
seorang individu (faktor objektif), yaitu
1. Ketidaksanggupan menyerap norma -norma
kebudayaan . Seseorang yang tidak sanggup
menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam
kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan
hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu
terjadi akibat dari proses sosialisasi yang
tidak sempurna, misalnya karena seseorang
tumbuh dalam keluarga yang retak ( broken
home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa
mendidik anaknya dengan sempurna, maka
anak itu tidak akan mengetahui hak dan
kewajibannya sebagai anggota keluarga .
2. Proses belajar yang menyimpang.
Seseorang yang melakukan tindakan
menyimpang karena seringnya membaca atau
melihat tayangan tentang perilaku
menyimpang. Hal itu merupakan bentuk
perilaku menyimpang yang disebabkan karena
proses belajar yang menyimpang. Karier
penjahat kelas kakap yang diawali dari
kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat
dan makin berani/nekad merupakan bentuk
proses belajar menyimpang.
3. Ketegangan antara kebudayaan dan
struktur sosial . Terjadinya ketegangan antara
kebudayaan dan struktur sosial dapat
mengakibatkan perilaku yang menyimpang.
Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai
suatu tujuan seseorang tidak memperoleh
peluang, sehingga ia mengupayakan peluang
itu sendiri, maka terjadilah perilaku
menyimpang.
4. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang
umumnya berhubungan dengan beberapa
kelompok . Jika pergaulan itu mempunyai pola-
pola perilaku yang menyimpang, maka
kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-
pola perilaku menyimpang.
5. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-
kebudayaan yang menyimpang. Seringnya
media massa menampilkan berita atau
tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku
menyimpang). Hal inilah yang dikatakan
sebagai proses belajar dari sub-kebudayaan
yang menyimpang.
Faktor penyebab
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial
Faktor dari dalam adalah intelegensi atau
tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan
kedudukan seseorang dalam keluarga.
Misalnya: seseorang yang tidak normal dan
pertambahan usia.
Faktor dari luar adalah kehidupan rumah
tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah,
pergaulan dan media massa. Misalnya:
seorang anak yang sering melihat orang
tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada
obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu
yang berhubungan teman-temannya, media
massa, media cetak, media elektronik.
Bentuk
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat
dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Penyimpangan bersifat positif
Penyimpangan bersifat positif adalah
penyimpangan yang mempunyai dampak
positif ter-hadap sistem sosial karena
mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif ,
dan memperkaya wawasan seseorang.
Penyimpangan seperti ini biasanya diterima
masyarakat karena sesuai perkembangan
zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam
kehidupan masyarakat yang memunculkan
wanita karier.
Penyimpangan bersifat negatif
Penyimpangan bersifat negatif adalah
penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-
nilai sosial yang dianggap rendah dan
selalu mengakibatkan hal yang buruk
seperti pencurian, perampokan, pelacuran,
dan pemerkosaan.
Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif
antara lain sebagai berikut:
Penyimpangan primer ( primary deviation)
Penyimpangan primer adalah
penyimpangan yang dilakukan seseorang
yang hanya bersifat temporer dan tidak
berulang-ulang. Misalnya seorang siswa
yang terlambat masuk sekolah karena
ban sepeda motornya bocor, seseorang
yang menunda pembayaran pajak karena
alasan keuangan yang tidak mencukupi,
atau pengemudi kendaraan bermotor
yang sesekali melanggar rambu-rambu
lalu lintas.
Penyimpangan sekunder ( secondary
deviation)
Penyimpangan sekunder adalah perilaku
menyimpang yang nyata dan seringkali
terjadi, sehingga berakibat cukup parah
serta menganggu orang lain. Misalnya
orang yang terbiasa minum-minuman
keras dan selalu pulang dalam keadaan
mabuk.
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya,
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut:
Penyimpangan individual ( individual
deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan
yang dilakukan oleh seseorang yang
menyimpang dari norma-norma suatu
kebudayaan yang telah mapan. Misalnya,
seseorang bertindak sendiri tanpa rencana
melaksanakan suatu kejahatan.
Penyimpangan individu berdasarkan kadar
penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu
sebagai berikut.
1. Pembandel, yaitu penyimpangan karena
tidak patuh pada nasihat orang tua agar
mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena
tidak taat pada peringatan orang-orang.
3. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena
melanggar norma-norma umum yang berlaku.
Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu
lalu lintas pada saat di jalan raya.
4. Perusuh atau penjahat, yaitu
penyimpangan karena mengabaikan norma-
norma umum sehingga menimbulkan kerugian
harta benda atau jiwa di lingkungannya.
Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan
lain-lain.
5. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak
menepati janji, berkata bohong, berkhianat,
dan berlagak membela.
Penyimpangan kelompok ( group deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
tunduk pada norma kelompok yang
bertentangan dengan norma masyarakat
yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang
menyelundupkan narkotika atau obat-obatan
terlarang lainnya.
Penyimpangan campuran ( combined
deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh
suatu golongan sosial yang memiliki
organisasi yang rapi, sehingga individu
ataupun kelompok didalamnya taat dan
tunduk kepada norma golongan dan
mengabaikan norma masyarakat yang
berlaku. Misalnya, remaja yang putus
sekolah dan pengangguran yang frustasi
dari kehidupan masyarakat, dengan di
bawah pimpinan seorang tokoh mereka
mengelompok ke dalam organisasi rahasia
yang menyimpang dari norma umum
(geng).
Penggolongan Perilaku
Menyimpang
Tindakan non-conform , yaitu tindakan yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-
norma yang berlaku. Contohnya: mengenakan
sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam
pelajaran, merokok di area larangan merokok,
membuang sampah bukan pada tempatnya
dan sebagainya.
Tindakan antisosial, yaitu tindakan yang
melawan kebiasaan masyarakat atau
kepentingan umum. Bentuk tindakan itu
antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak
mau berteman, keinginan untuk bunuh diri,
minum-minumman keras, menggunakan
narkotika, dan lain-lain.
Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang
nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis
dan mengancam jiwa atau keselamatan orang
lain. Misalnya: pencurian, perampokan,
perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.
Jenis-jenis Penyimpangan
Sosial
Jenis-jenis penyimpangan sosial terdiri dari 4
jenis
Tawuran atau perkelahian antarpelajar
Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja
akibat kompleksnya kehidupan kota yang
disebabkan karena masalah sepele.
Penyalahgunaan narkotika, obat-obat
terlarang dan minuman keras
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan
narkotika dan narkoba tanpa izin dengan
tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan.
Penyimpangan sosial yang timbul adalah
pembunuhan, pemerkosaan, pencurian,
perampokan.
Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah, pelacuran dan
HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial
karena menyimpang norma sosial maupun
agama.
Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau
tindakan yang merugikan orang lain dan
melanggar norma hukum, norma sosial dan
norma agama. Misalnya: mencuri, menodong,
menjambret, membunuh, dan lain-lain.
Disebabkan karena masalah kesulitan
ekonomi. Dan merupakan profesi atau
pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan
yang halal. Ada 5 jenis kejahatan:
1. Kejahatan tanpa korban ( crime without
victim ) adalah kejahatan yang tidak
mengakibatkan penderitaan pada korban
akibat tindak pidana orang lain. Contohnya
berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan
narkotika, dan sebagainya.
2. Kejahatan terorganisir ( organized crime)
adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan
yang secara berkesinambungan melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan uang atau
kekuasaan dengan jalan menghindari hukum.
Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa
pelacur.
3. Kejahatan kerah putih ( white collar crime)
adalah kejahatan yang mengacu pada
kejahatan orang-orang terpandang atau
berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
4. Kejahatan kerah biru ( blue collar crime)
adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-
orang golongan rendah. Contohnya mencuri
jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
5. Kejahatan korporat ( corporate crime)
adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas
nama organisasi dengan tujuan menaikkan
keuntungan atau menekan kerugian.
Contohnya, suatu perusahaan membuang
limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan
penduduk sekitar mengalami berbagai jenis
penyakit.
Pencegahan Penyimpangan
Sosial
Pencegahan penyimpangan sosial. Antara lain
Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi
dan pembentukan kepribadian seorang anak.
Kepribadian seorang anak akan terbentuk
dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh
berkembang dalam lingkungan keluarga yang
baik begitu sebaliknya.
Lingkungan tempat tinggal dan teman
sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang untuk
melakukan penyimpangan sosial. Seseorang
yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal
yang baik, warganya taat dalam melakukan
ibadah agama dan melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik maka keadaan ini akan
memengaruhi kepribadian seseorang menjadi
baik sehingga terhindar dari penyimpangan
sosial dan begitu juga sebaliknya.
Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik
merupakan suatu wadah sosialisasi yang
dapat mempengaruhi seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan
agar tidak terpengaruh akibat media massa
adalah apbila kamu ingin menonton acara di
televisi dengan memilih acara yang bernilai
positif dan menghindari tayangan yang dapat
membawa pengaruh tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar